Powered by Blogger.

Pages

  • Home
  • About
  • Instagram
  • Adventure of a Loafing Brat
  • Gallery
  • Fashion
  • Poems
  • Stories

Chaos /ˈkāˌäs/

    • Home
    • Daily Chaos
    • Adventure of A Loafing Brat
    • Gallery
    • Fashion
    • Poems
    • Stories
    Hallo,

    Gue lagi dalam masa sibuk-sibuknya, since ini minggu ujian. Tapiii... gue menyempatkan diri mampir ke blogger untuk mengisi blog yang entah ada atau tidak pembacanya ini.

    Kenapa?
    Just because. Pengen aja gitu.

    Halah, sebenernya alasan aja, lagi bosen buka buku. ehehe.

    Yaudah deh, sampai sini aja perjumpaan kita. Sampai jumpa di post berikutnya!
    Bye.
    Continue Reading
    Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal lain yang bertolak belakang.

    Bukan kok. Bukan invasi alien ke bumi.

    Jadi setiap Jum'at, seperti biasa setelah 5 hari full kuliah, gue pulang ke rumah orang tua naik kereta. Gue naik kereta dengan tujuan akhir stasiun bogor.

    Gue berangkat dari kosan di kawasan Ciputat jam 4 kurang naik ojek online, dan tahu lah ya dengan kemacetan Jakarta gue sampai stasiun kurang lebih jam 5, which is, jam-jam pulang kantor, yang menyebabkan kereta super penuh!

    Gue sengaja naik ke gerbong biasa, gak gerbong khusus wanita, karena di gerbong biasa para manusia cenderung lebih manusiawi ((yaiyalah mereka manusia wkwk)). Gue masuk dan cari posisi nyaman deh tuh, gue berdiri deket ibu-ibu yang usianya kira-kira 60an((walaupun berdiri tuh ga ada nyaman-nyamannya)).

    Ketika sampai Stasiun Pondok Cina, masuk lah tuh segerombolan lagi manusia, diantaranya ada seorang ibu-ibu paruh baya bawa anaknya yang masih kecil.

    Nah disini cerita di mulai.

    Dari semua manusia yang dapet tempat untuk duduk, ada seorang mbak-mbak dengan rambut diikat satu dan jaket olahraga berdiri dan menawarkan tempat duduk ke ibu-ibu itu. Disitu gue salut banget sama dia.

    Si mbak-mbak iket satu itu akhirnya berdiri di samping gue.

    Sampai stasiun depok baru, ibu-ibu yang duduk di dekat gue mau turun tuh kayanya. Nah tapi tas yang di taruh di bawah kursi jatuh alhasil dia kesulitan untuk narik tali jinjingan tas tersebut. Gue yang saat itu ngantuk-ngantuk gak sadar kalo si ibu kesulitan (dan kalaupun gue sadar, gue pasti terlalu malu untuk bantuin si ibu (bukan malu karena diliatin bantuin, but because it require social interaction, and if you know me that well you'll know that i am indeed very bad at social interaction)), nah tapi si mbak-mbak iket satu tadi berjongkok dan bantuin si ibu benerin posisi si tas.

    Last thing, ketika sampai di stasiun cilebut, ibu-ibu dengan anak yang tadi gue ceritain naik dari stasiun Pondok Cina bersiap mau turun, nah ibu-ibu itu otomatis ngasih tempat duduknya buat si mbak-mbak iket satu dong, tapi tau apa?

    Si mbak-mbak iket satu nanya gue "kamu mau duduk ga? Aku udah mau turun".

    Gue yang agak-agak budek dan lola karena ngantuk, bingung dan nanya, "kenapa ka?"

    Terus dia ulang lagi pertanyaan dia "kamu mau duduk ga? Aku udah mau turun".

    Disitu gue bersyukur banget, bisa ketemu sama orang baik, ternyata di dunia yang kejam ini masih ada orang semacam mbak-mbak ikat satu itu.

    Whoever you are mbak-mbak iket satu. Terima kasih.

    P.s. meskipun saat itu dia ga nawarin tempat duduk ke gue. Gue masih akan tetap salut sama mbak-mbak iket satu itu.




    Continue Reading

    Didunia kita sekarang ini, semua ada masanya.
    Ada kala dimana kita bersenang-senang diatas.
    Ada kalanya kita jatuh dan menangis dibawah.
    Ada masa dimana kita ingin menyumpah, merunut semua kata kasar dan mengeluarkannya.
    Namun apa gunanya itu semua?
    Menyumpah tak akan memberikan efek apa-apa.
    Mungkin hanya kelegaan sementara, yang lama-lama akan memudar jua.
    Sudahlah. Syukuri saja.

    ***
    Jakarta, 24 Januari 2017
    Ditulis dalam keadaan ingin berkata kasar.




    Continue Reading
    Akhir minggu, minggu ke-tiga bulan September gue dapat kesempatan ke Palu, sebuah kota di Sulawesi Tengah. Bukan untuk liburan, melainkan untuk ikut kegiatan mahasiswa disana–sekalian sih.

    Keadaan di Palu kontras sama apa yang sehari-hari gue lihat di Jakarta. Palu sepi, kendaraan yang lalu-lalang di jalan gak sepadat Jakarta, bahkan gak sebanyak kendaraan di Sukabumi, kota tempat gue tumbuh. Terlihat banget penyebaran penduduk di Indonesia yang bener-bener gak merata.

    Engga, gue saat ini bukan mau ngomongin persebaran penduduk Indonesia kok, kali ini gue bener-bener pure mau ceritain pengalaman gue.

    Acara di Palu sebenarnya dimulai hari Kamis, 21 September 2017, tapi karena terbentur jadwal akademik, gue dan dua teman gue memutuskan untuk berangkat hari Jum'at sore dan sampai di Palu malamnya. Dan emang dasar gue dan dua teman gue mageran, bukannya langsung ikut acara kita bertiga malah beli makan dulu dan setelah check in langsung terlelap.

    Di Palu gue ketemu sama banyak orang-orang hebat. Gue gak sempet kenalan sama semua delegasi yang ikut acara sih, fyi I'm bad at remembering names─mereka baru menyebutkan nama, kemudian gue langsung lupa (but don't worry, I'm pretty good at recognizing faces), tapi dari beberapa diskusi yang terjadi gue tahu mereka orang hebat.

    Banyak pengalaman yang bisa gue petik dari sana, juga ada beberapa kenalan baru (walaupun gue lupa nama-nama mereka─tapi, apakah arti sebuah nama, iya gak?)


















    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Chaos Writer

    Chaos Writer
    Here I am, the writer of 'small doses chaos'. Please fasten the seatbelt and enjoy this rollercoaster of the loafing brat's life.

    Also Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    Popular Posts

    • She
      She often asks and wonders who actually she is. For she always act different, depend of the person she interact with. She always q...
    • Palu Tanaku Potove
      Akhir minggu, minggu ke-tiga bulan September gue dapat kesempatan ke Palu, sebuah kota di Sulawesi Tengah. Bukan untuk liburan, melainkan u...
    • Mbak-mbak Iket Satu
      Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal la...
    • Kemana saja 4 bulan?
      source: pinterest Oh wow, sudah terhitung 4 bulan sejak terakhir saya menulis. Sebuah pencapaian luar biasa, resolusi saya gagal dija...
    • #RandomSht
      Hallo, Gue lagi dalam masa sibuk-sibuknya, since ini minggu ujian. Tapiii... gue menyempatkan diri mampir ke blogger untuk mengisi blog ...

    Labels

    Adventure of a Loafing Brat Daily Chaos Fashion Gallery poems Random Story Try this!

    Blog Archive

    • ►  2023 (1)
      • ►  January 2023 (1)
    • ►  2021 (3)
      • ►  June 2021 (1)
      • ►  May 2021 (2)
    • ►  2020 (6)
      • ►  July 2020 (1)
      • ►  June 2020 (2)
      • ►  May 2020 (3)
    • ►  2019 (2)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (1)
    • ►  2018 (5)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  June 2018 (1)
      • ►  May 2018 (1)
      • ►  April 2018 (2)
    • ▼  2017 (16)
      • ►  December 2017 (1)
      • ►  November 2017 (2)
      • ▼  October 2017 (4)
        • #RandomSht
        • Mbak-mbak Iket Satu
        • Sudah, syukuri saja.
        • Palu Tanaku Potove
      • ►  September 2017 (3)
      • ►  August 2017 (6)
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top