Mbak-mbak Iket Satu
October 07, 2017
Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal lain yang bertolak belakang.
Bukan kok. Bukan invasi alien ke bumi.
Jadi setiap Jum'at, seperti biasa setelah 5 hari full kuliah, gue pulang ke rumah orang tua naik kereta. Gue naik kereta dengan tujuan akhir stasiun bogor.
Gue berangkat dari kosan di kawasan Ciputat jam 4 kurang naik ojek online, dan tahu lah ya dengan kemacetan Jakarta gue sampai stasiun kurang lebih jam 5, which is, jam-jam pulang kantor, yang menyebabkan kereta super penuh!
Gue sengaja naik ke gerbong biasa, gak gerbong khusus wanita, karena di gerbong biasa para manusia cenderung lebih manusiawi ((yaiyalah mereka manusia wkwk)). Gue masuk dan cari posisi nyaman deh tuh, gue berdiri deket ibu-ibu yang usianya kira-kira 60an((walaupun berdiri tuh ga ada nyaman-nyamannya)).
Ketika sampai Stasiun Pondok Cina, masuk lah tuh segerombolan lagi manusia, diantaranya ada seorang ibu-ibu paruh baya bawa anaknya yang masih kecil.
Nah disini cerita di mulai.
Dari semua manusia yang dapet tempat untuk duduk, ada seorang mbak-mbak dengan rambut diikat satu dan jaket olahraga berdiri dan menawarkan tempat duduk ke ibu-ibu itu. Disitu gue salut banget sama dia.
Si mbak-mbak iket satu itu akhirnya berdiri di samping gue.
Sampai stasiun depok baru, ibu-ibu yang duduk di dekat gue mau turun tuh kayanya. Nah tapi tas yang di taruh di bawah kursi jatuh alhasil dia kesulitan untuk narik tali jinjingan tas tersebut. Gue yang saat itu ngantuk-ngantuk gak sadar kalo si ibu kesulitan (dan kalaupun gue sadar, gue pasti terlalu malu untuk bantuin si ibu (bukan malu karena diliatin bantuin, but because it require social interaction, and if you know me that well you'll know that i am indeed very bad at social interaction)), nah tapi si mbak-mbak iket satu tadi berjongkok dan bantuin si ibu benerin posisi si tas.
Last thing, ketika sampai di stasiun cilebut, ibu-ibu dengan anak yang tadi gue ceritain naik dari stasiun Pondok Cina bersiap mau turun, nah ibu-ibu itu otomatis ngasih tempat duduknya buat si mbak-mbak iket satu dong, tapi tau apa?
Si mbak-mbak iket satu nanya gue "kamu mau duduk ga? Aku udah mau turun".
Gue yang agak-agak budek dan lola karena ngantuk, bingung dan nanya, "kenapa ka?"
Terus dia ulang lagi pertanyaan dia "kamu mau duduk ga? Aku udah mau turun".
Disitu gue bersyukur banget, bisa ketemu sama orang baik, ternyata di dunia yang kejam ini masih ada orang semacam mbak-mbak ikat satu itu.
Whoever you are mbak-mbak iket satu. Terima kasih.
P.s. meskipun saat itu dia ga nawarin tempat duduk ke gue. Gue masih akan tetap salut sama mbak-mbak iket satu itu.
0 comments