Powered by Blogger.

Pages

  • Home
  • About
  • Instagram
  • Adventure of a Loafing Brat
  • Gallery
  • Fashion
  • Poems
  • Stories

Chaos /ˈkāˌäs/

    • Home
    • Daily Chaos
    • Adventure of A Loafing Brat
    • Gallery
    • Fashion
    • Poems
    • Stories

    I can't believe I'm being a hardcore fan of korean boyband!

    Well, hello again buddies! Welcome back to my blogpost. It's June my favorite month of the year. A little catch up, my Border: Carnival Album is still on it's way. Alias lama banget yak, comebaknya udah kelar. Yaudahlah, namanya juga fans international, bukan K-Engene, jadi harus banyak bersabar:))

    Pada kesempatan kali ini (yailah), gue mau ngereview (pamer sih tepatnya) lightstick EN-. Huh? Yep you read it right, i bought lightstick, something that i never thought i buy! lol. Sumpah sesayang itu sama 7 manusia harimau  gemeshin dari Enhypen wkwkwk.

    Okay so ketika paketnya sampai ditangan lo, you'll get the box with EN- written on it with the beautiful hologram finish.




    Isinya tentu saja lightstick, satu strap, satu buah dust bag, dan 7 photocard. Udah si, itu aja wkwkwk. Here's the picture for details. LOL.





    Continue Reading

    Okay, due to lack of idea, I think I'm going to just review the album that i bought, it's a mini album actually, although it's a little late actually since they already did a comeback this Aprilーmy new Border: Carnival album is on the way, yaaayy.

    The album consist of 6 track, one intro, one outro, and four singles. My favorite song, other than "Given Taken" is definitely "10 months", it's very catchy.

    What i like from a korean album is that they gave a lot of freebies, it's not just CD, they gave photobook, photo card (PC's), and those kind of stuffs.

    In this mini album you'll get a CD, 2 PC, 8 postcard (1 signed version), story cover, and a bookmark. Since i bought the first copy i also get poster and a clear folder.

    Awalnya gue beli 1 album, random version di allaboutmerch.kpop di instagram (this isn't sponsored), turns out i got the dusk version, dan gak cuma dapet albumnya gue juga dapet freebies dari tokonya, like PC's dan totebag enhypen. Gue sebenernya pengen versi dawn but well, I got Jungwon's PC in this version so i'm not complaining (also sunghoons, and for the bonus PC i got Sunoo's and Sunghoon's aswell).

    The Photocards

    CD, bookmark, postcards, bonus PCs and a bonus Totebag from the store

    The PCs

    Bonus Photocards

    Karena gue serakah (lol), gue masih pengen yang dawn version. Akhirnya gue beli random album lagi di toko yang berbeda. Kali ini gue beli di mecima shop (also not sponsored). Nah karena gue belinya sudah agak lama berselang dari debutnya gue dapet diskon tapi ga dapet bonus map kaya di awal. Yang gue dapet ya paketan CD dan posternya, tapi gue dapet chance to win a video call with the boys (although i ended up didn't get it, im so not lucky :((). What i dont like about this store is the way they pack the poster. Kalo di toko pertama mereka bungkusnya pake paralon gitu jadi posternya ga kelipet. Ditoko ini dibungkusnya dilipet biasa aja gitu:(( 

    Anyway did you guys notice that i bought the random version? Yea, jadi yg dateng versi random, untungnya gue dapet yg dawn, jadi i have both version now! hahaha, Awalnya kalo gue dapet yg dusk juga mau gue jual lagi, untungnya engga hahaha.

    Versi yg ini gue dapet PCnya heeseung dan sunghoon. (Yes sunghoon lagi).

    Dawn PCs

    What i got from the album, the blank paper underneath the bookmark is the poster (yes they fold it:()


    Also, postcard yg ini sobek, so sad it teared:(

    Well that's it from me, let's pray that i got Jay's or Jake's PCs for the border: carnival album. (also jungwon's, because he's my ultimate bias for now :)))))

    Continue Reading

    My last post is probably 6 months agoーI checked, it's 9 monthsー, and because this kind of thing happen all the time lets just pretend than everytime i didnt post mean nothing exciting happen.

    I promise to myself that starting this month i will try my best to write at least one blogpost in a month. I wish this resolution can be achieved lol (i know its  way-way too late for new year resolution, but whatever😆)


    Well, to catch up, i finally finished my clinical clerkship or my rotation alias masa koass gue di rs. Yay finally, despite all the doubt and insecurities and despite the pandemic, akhirnya kelar juga✨😂


    One thing that keeps me going and make me stay sane is this boygroup called ENHYPEN. I watch i-land during my preparation before continuing my rotation in hospital, dan watching them not giving up on their dream makes me keep going. “If they can debuting why can’t i finishing my last year in clinical clerkship?” I said back then.


    My favorite is definitely jungwon, with his deep dimple on his cheek😆 but i also can’t ignore jay, the rock chic boy😍👌🏻🤣


    I happen to bought their first album-both version-lol. Here’s mine✨🥰





    And oh i also bought an ipad to draw digitally😌 It’s convenient and i also use it to take notes on lectures. I’ll save this story for another post anyway.


    Thanks for catching up with me, see you in my next post soon😏

    Anyway happy new year! (Incase you didnt know, wishing a happy new year in may is a thing now😉)

    Continue Reading
    Hey there, I'm back again!
    Terakhir gue cerita jalan ke Bandung sama Ulayy. Di blogpost gue yang ini, gue akan bercerita tentang perjalanan gue ke Semarang. Masih dengan Ulayy, tapi kali ini ada dua makhluk lain yang ngintil.

    Lain dari perjalan -perjalanan gue sebelumnya, perjalanan yang ini termasuk yang direncanakan. Dari awal dateng ke Banjar, di minggu ke dua stase, setelah tahu gue dan Ulayy jalan ke Bandung, dua anak yang kebetulan satu stase juga sama gue dan Ulayy protes pengen jalan juga. Tapi kemana ya? Yogya? bosen. Bandung, lagi? Semarang? Hmm boleh juga. Oke fix, ke Semarang.

    Di minggu-minggu terakhir stase kita udah excited banget. Yay, jalan-jalan! Dan seolah semesta mendukung niat jalan-jalan anak-anak koass yang kurang hiburan ini ujian maju jadi awal minggu ke 5 yang berarti akan ada lebih banyak waktu untuk jalan! YAAAAAYYY!!!!

    Moda transportasi yang kita pilih untuk sampai ke semarang adalah bus. Awalnya mau pake kereta, tapi ternyata jalurnya ribet, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya bus dirasa cukup mumpuni untuk dipilih. Sedih sebenernya, soalnya gue suka sekali naik kereta, tapi demi terwujudnya jalan-jalan ke Semarang, akhirnya mau ga mau gue setuju. Gue dan teman-teman naik bus malam dan sampai di Semarang dini hari, sekitar jam 3an deh kalo gak salah, dan kita sempet ga ngeh kalo udah sampe tujuan, setelah dibangunkan dan tegur kondektur untuk turun, barulah kita sadar.

    Pool busnya ternyata agak jauh dari pusat kota, karena masih gelap kita akhirnya memutuskan untuk beli snack dan keperluan di minimarket terdekat kemudian jalan ke masjid sambil nunggu subuh. Setelah terang barulah gue dan temen-temen pesen grab car menuju pusat kota.

    Semarang
    Agenda pertama kita adalah naik bus tingkat, dari research kecil-kecilan via google katanya kita bisa naik bus tingkat dari museum mandala bakti. Jadilah grab tujuan di grab kita atur untuk ke museum tersebut. Tapi begitu sampai dimuseum bapak-bapak penjaga museumnya bilang untuk naik bus tingkat kita harus ke museum rangga warsita. Hmmmm baiklah.

    Jarak dari museum mandala bhakti ke ranggawarsita gak begitu jauh, cuma 3 km, 5 menit kalo naik mobil, supaya hemat gue dan yang lain memutuskan untuk jalan kaki. Woy, ternyata jalan 3 km lumayan juga ya. Karena gue yang begang gmaps tiap 400m temen-temen gue selalu nanya "cha, masih jauh ga?", wkwkwk. Siapa suruh jalan kaki.

    Sampai di ranggawarsita ternyata busnya yang schedule pagi udah di book sama rombongan anak-anak TK, "tapi kalo mau mbaknya bisa nunggu, saya tanyakan dulu ke ketua rombongannya, bisa ikut atau ndak". Jadilah gue dan teman-teman cari sarapan dulu ke kantin museum.

    Ini Sarapanku, Mana Sarapanmu?

    Jam 7, ternyata kita kasih izin untuk ikut rombongan, dengan catatan harus duduk di bawah, terpisah gitu deh sama rombongan anak TK. Hmmm, yasudahlah, walaupun sebenernya gue pengen duduk diatas tapi dibawah juga gapapa deh.

    Tepian Kopi

    Es Doger
    Selama naik bus kita keliling kota dan disuguhi pemandangan kota semarang, ada jeda istirahat untuk turun dari bus selama sekitar 30 menit. Berhentinya di sekitar kampung pelangi, disitu ada kedai kopi namanya kopi tepian. Tapiii..... tutup :(( Jadilah gue jajan es doger aja.

    Setelah puas keliling kota naik bus tingkat gue dan teman-teman memutuskan untuk wisata museum. Pertama kita ke museum ranggawarsita. Keliling aja muter-muter. By the time I wrote this post, gue baru sadar gue ga punya foto-foto selama di ranggawarsita karena foto-foto gue masih dalem roll, alias belom dicuci.

    Dari Ranggawarsita, kita pindah ke Mandala Bhakti. Ternyata tempatnya masih sepi dan belum buka sepenuhnya, di dalemnya ada 3D museum dan banyak senjata-senjata perang gitu deh. Pas gue dateng sih cuma dimintain KTP dan ditanya dari mana, terus diminta sumbangan sekitar 10K.

    3D Art di Museum Mandala Bhakti

    Museum Mandala Bhakti

    Saat dimintain uang sumbangan di Mandala Bhakti gue dan temen-temen gue baru sadar bahwa we're out of cash, akhirnya cari atm deh kita. Lantas lanjut ke lawang sewu.

    Di Lawang sewu ya biasa kita muter-muter dan foto-foto, niatnya mau ke ruang bawah tanahnya, tapi ternyata udah ditutup, so sad:(( Yaudah akhirnya kita makan aja karena sudah lapar.

    Lawang Sewu (bagian loteng)

    Lawang Sewu

    Abis dari Lawang Sewu, kita cus ke penginapan, kenapa ga dari awal ke penginapannya? Karena baru bisa check in jam 13.00 bruh:)))

    Sepertinya post-an kali ini sudah cukup panjang. Akan gue pisah deh pengalaman lainnya, agar supaya kalian tidak bosan, HEHEHEH.

    Continue Reading
    This afternoon I decided that I'm in the mood of writing something. I don't know what, I just knew that I should open my laptop and write.

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaand then I left it just like that hahaha.

    Tapi sumpah kemaren tuh lagi mood nulis terus tiba-tiba ada bimbingan, yah akhirnya aku tutup lagi lah laptop ini dan tulisan ini menjadi satu diantara tulisan lainnya di draft. Dan sekarang I dont know what to write, sepertinya blog post kali ini hanya akan berisi tulisan ngalor-ngidul.

    What comes to my head and I think it's a pretty nice thing to write is about insecurities. Salah satu beban menjadi manusia adalah jadi manusia yang sangat insekyur. Tapi ini bukan bahasan ngalor ngidul yang ringan sih so you may walk away now, if you think you don't want to read this post sebelum aku mulai bercerita hehe



    Oke let's begin.

    Growing up, sadar atau engga, baik media ataupun orang-orang disekitar, majalah, iklan, dan acara tv, semuanya secara tidak langsung memberikan sumbangsih terhadap standar kecantikan yang berlaku.

    Dulu yang gue tahu, cantik itu berarti tinggi, putih, rambut hitam panjang berkilau, plus gigi rapi cemerlang. And I definitely do not fit in those criteria. Secara gak langsung hal ini membuat gue merasa worthless dan insecure. Hasilnya gue jadi ga pede sama diri sendiri.

    Gue punya satu adik perempuan yang usianya gak terpaut jauh sama gue. Kita cuma beda 2 tahun. Dari kecil ada beberapa kali nyokap beliin gue dan adek baju yang sama. Tapi yang dipuji cantik sama orang-orang pasti adek gue, karena dia putih, rambutnya lurus, dan giginya rapi. Ga pernah ada yang bilang gue cantik, karena gue hitam. Satu kali, dua kali, gue pikir ya gapapa. Tapi lama-lama gue jadi kesel dan gue gamau lagi punya baju samaan kaya adek. 

    Dulu gue marah banget, gue sayang sama adek gue, tapi gue juga kesel. Gue kesel karena kalo sama dia gue selalu dibandingin, dan gue selalu kalah cantik. Beberapa kali sebagai bocah yang masih emosional gue marah dan gamau main sama adek gue, padahal kalo dipikir, bukan salah dia juga (maafkan aku adik, i love you so much).

    That makes me hate the words 'beautiful' so much. Whatever, you can call me cool, or cute, but not beautiful. Cantik itu bikin bosen, i said back then. Padahal itu karena aku iri aja sama orang-orang yang dibilang cantik.

    Hal ini membuat gue mencari justifikasi dari orang lain. Gue ingin diakui. Mungkin gue ga cantik, karenanya gue harus jadi sesuatu yang lain. Gue melampiaskan semuanya pada seni, pada fotografi, pada desain, pada hal-hal yang sekiranya bisa gue kuasai. Sesuatu yang gue bisa miliki, karena gue ga pernah bisa memiliki dan menjadi definisi "cantik".

    Tapi jujur kadang gue masih merasa itu gak cukup. Gue juga ingin sesekali dibilang 'cantik'.

    Turns out, gue kemudian sadar. Bukan cuma gue doang lho, yang mengalami hal ini. Banyak orang-orang diluar sana, orang-orang menurut gue cantik dan menarik, mereka juga merasa insecure. Kemudian gue berpikir ulang, lantas apa dong yang bisa menghilangkan insecure?

    We worry too much about what other people think of ourselves.

    Mungkin karena itu. Karena kita membiarkan pemikiran kita dan perasaan khawatir pada diri kita mengenai apa yang dipikirkan orang lain, menguasai kita. Mungkin kita insecure karena kita terlalu seeking justification from others. Mungkin kita hanya harus berdamai dengan diri sendiri? Mencoba menerima diri kita apa adanya. Instead of trying to seek justification from others, why don't we try to approve our own self? Accept ourselves completely as we are, love ourselves.

    Mungkin kita harus lebih berusaha mengenal diri kita lagi, menyayangi diri kita sepenuhnya. Percaya pada kekuatan yang ada within ourselves. Then after that we can start seeing our own values. Bahwa diri kita berharga, apapun rupanya.

    Anyway, aren't people prettiest when they feel good about themselves?




    p.s. 
    I feel better now, i had slowly but sure overcome mine, now it's your turn ;)
    Continue Reading
    In order to heal the urge from missing to travel here's another blogpost of my-not-so-exciting adventure.

    Perjalanan ini terjadi di akhir 2019. Jadi memang sudah agak sedikit lama hehehe.

    Singkat cerita waktu itu gue dan Ulayy—seorang partner jalan-jalan yang juga ikut ke jogja di blogpost yang "Yogyakarta: Another Impulsive Trip"—kebetulan masuk stase yang sama. (Stase tuh apa ya, singkatnya kaya bab yang dipelajari pas koass kaya penyakit mata, penyakit dalam, etc). Karena kita berdua memang senang jalan-jalan akhirnya we both decided to go to Bandung for the weekend getaway.

    Gue berangkat Sabtu pagi setelah follow up bangsal—yes, sebelum berangkat masih sempet follow up dulu—naik kereta ke Bandung.

    Sampai di Bandung gue langsung ke Paris Van Java, ngapain? Well, jadi ceritanya karena gue dan Ulayy both koass di daerah, gak ada tuh tempat untuk jalan dan makan sushi, saking kangennya suasana mall dan makan sushi akhirnya kita makan di sushi tei pvj. Udah gitu doang? Ya engga sih, gue juga mau beli satu-dua hal, yaudah deh gue ke PVJ.

    Sushi Time!
    Setelah kenyang makan sushi, gue dan ulay memutuskan untuk check in di penginapan. Tempat pilihan gue dan ulay saat itu adalah Tokyo Cubo, sebuah capsule hotel di kawasan cicendo bandung dengan tema Jepang. Rate kamarnya gue lupa berapa, kayanya sih sekitar 150-200rban.

    Foto-foto hotelnya akan gue lampirkan setelah alinea ini, gue nyari di google karena file foto gue hilang—makanya langsung amankan setelah jalan! 

    Tokyo cubo ini sangat nyaman, ada tiga pilihan kamar, kamar perempuan, kamar laki-laki, dan satu kamar campuran. Gue dan ulayy booking capsule di kamar khusus cewek lah of kors. 

    source: pegipegi.com
    Gambar diatas adalah tampak depan hotelnya. btw, kayanya sampingnya laundry atau tempat apa gitu deh, jangan sampe salah masuk ya hehe.

    Area depan kamar tokyo cubo (source: booking.com)
    Nah ini tuh area sebelum masuk kamar, yang biru itu kamar laki-laki dan yang pink kamar perempuan. Nama kamarnya sesuai nama jalan di tokyo tapi gue lupa apa, maklum belom pernah ke tokyo hehehe. Selain kamar ada juga ruangan untuk santai kaya makan, minum dan nonton, ada koleksi komiknya juga deh—if im not mistaken. Diruang santainya disedian water dispenser, jadi buat manusia irit kaya gue bisa banget minum gratis. Selain itu ada juga mushola kecil untuk salat (p.s. ada mukena ko tenang).

    Tokyo Cubo (source: booking.com)
    Kalo gambar diatas itu adalah capsule bednya. Cukup nyaman lah untuk bobo dan beristirahat. Tersedia bantal dan selimut. Dan ada sekat untuk privacy masing-masing bed kok. Ada cctv juga dan sebelum masuk bed ada loker untuk nyimpen barang. Jadi 100% aman dan nyaman hehe.

    Untuk toilet, bersih dan wangi. Ada water heater juga deh kalo gak salah hehehe. Tapi yang harus di ingat adalah Tokyo cubo ini gak menyediakan alat mandi—at least saat gue berkunjung sih engga. Jadi kalo bisa untuk trip-trip budget travel sebaiknya siapin alat mandi sendiri ya. Gue waktu itu lupa, untungnya tokyo cubo ini deket minimarket, jadi gue bisa beli deh.

    Petualangan dimulai pagi-pagi. Gue dan ulayy cari sarapan. Karena tujuan pertama kita adalah museum kota bandung di jl. Aceh, kita cari sarapan ya didekat situ. Sialnya ternyata jam segitu toko-toko belum pada buka dan ga ada tukang makanan juga, setelah jalan sedikit jauh akhirnya gue dan ulayy makan di sebuah tempat makan yang gue lupa namanya apa. Semacam food court lokal gitu sih. Gue beli soto waktu itu.

    Museum kota bandung masih amat sepi dan kosong, htmnya ketika gue berkunjung masih gratis, lo cuma tinggal isi buku tamu aja kaya ke undangan wkkwk, enak dikantong hehehe. Museum ini isinya tentang kota bandung. Here's a pic.

    Museum Kota Bandung
    Dari museum kota bandung gue meluncur ke daerah pecinaan di ciroyom. Sumpah sih, suasana di kawasan pecinan kota bandung beda banget sama kota bandung keseluruhan. Auranya beda, gue kaya ada di tempat lain—in a good way. Di sini ada tempat wisata yang sangat amat instagramable namanya chinatown. Lo bisa puas foto-foto cantik untuk mengisi feeds instagram.

    Chinatown Bandung



    Chinatown Bandung

    Btw dari awal keliling bandung, gue penasaran sama satu kendaraan lucu yang bolak-balik. Bentuknya kaya trem jadul yang pernah gue liat di foto jadul (halah sotoy lo cha). Little did I know ternyata kendaraan itu adalah 'bandros" alias Bandung Tour on Bus.

    Bandros (source: wisatabdg.com)
    Gue akhirnya ngajakin Ulayy untuk naik bandros. Cara naiknya adalah lo naik dari halte tempat busnya berhenti. Ada beberapa rute dengan warna bis yang berbeda, ada banyak shelter atau haltenya sih gue ga inget dimana aja, tapi waktu itu gue naik dari depan museum geologi. Gue inget karena sebelum naik bandros gue sempet keliling museum dulu. Gue kecewa sih di museum ga ketemu sama t-rex karena lagi ada pemugaran:((

    Museum Geologi Bandung
    Jadi naik Bandros, lo akan diajak keliling kota Bandung. Di dalamnya ada tour guide yang siap menceritakan tempat-tempat yang sekiranya lo lewati dan lo liat dari dalam bandros. Naik bandros ini lo dipungut biaya sekitar 20-25rban.
    Halte Bandros
    Bandros
    Sebelum pulang dan kembali koass di Banjar, gue menyempatkan ke taman deket museum geologi, lokasinya gak jauh lah dari shelter turun Bandros tadi. Gue disini makan cuanki dan foto sama t-rex—akhirnyaaaaa:)))))))))


    Continue Reading
    Dear smalldoseschaos reader,
    sejujurnya di draft masih banyak postingan yang harus diselesaikan supaya bisa di post, tapi gue terlalu mager untuk melanjutkan hehehe.



    The world is getting older. Sudah 7 atau 8 kamis kita lalui dari rumah. Apa korelasi kedua kalimat diatas? Entahlah, you decide🤣

    Sejujurnya gue pikir keadaan ini hanya akan bertahan 2 minggu, atau sebulan paling lama, ternyata gue salah. Kita mau gak mau harus beradaptasi pada keadaan normal yang baru. Gatau juga deh sampe kapan keadaan ini akan bertahan. Di awal-awal gue excited sih, karena berpikir "apakah ini jawaban atas doa anak koas yg kangen menghabiskan waktu dirumah?", tapi setelah lama berselang, ternyata kangen juga main diluar.


    Jadi, apa yang gue lakukan selama #dirumahaja?

    Well hari gue dimulai jam 7 pagi, waktunya gue absen kelas online. Walaupun #dirumahaja kehidupan perkoassan gue tetap berjalan dengan tugas seabrek. Setelah absen gue bisa tidur lagi atau kalau ada bimbingan jam 8 gue langsung mandi.

    Nah, lain cerita kalau bimbingan diatas jam 10. Gue akan mandi jam 9. Gue mandi ga lama-lama sih, 3 lagu maksimal. Abis itu gue pake baju dan skinkeran. 

    Ootd yang gue pilih depends on akan ada kuliah atau engga. Kalo ada gue pake baju rapih lengkap dengan kerudung, kalo engga ya gue pilih asal aja. Setelah berpakaian, gue lanjut sarapan (tapi karena ini bulan ramadhan, ya diskip lha sarapannya).

    Sampai saat ini, koass online menyita waktu sampai kurang lebih pukul 4 sore. Setelah jam 4 gue punya waktu bebas. Waktu bebas ini gue pake buat melakukan kegiatan-kegiatan yang gue suka, bebas lah mau ngapain, namanya juga waktu bebas. Hehehe.

    Mostly gue pake buat scroll sosial media sih, trying to keep in touch with social worlds. Kalo udah bosen paling gue buka netflix deh, nonton apa? Hmmm nanti deh gue kasih rekomendasinya di blogpost yg lain hehehe.

    Selain sosmed dan netflix, hal lain yg gue lakukan untuk mengisi luang adalah main petpals. Gue biasa log in pagi dan sore sih. Game ini juga akan gue review di blogpost yg lain deh. Tunggu aja ya :b

    Satu lagi hal yang sebenarnya sudah lama ingin gue lakukan tapi baru sekarang bisa gue lakukan. Adalah belajar bahasa spanyol! Kenapa bahasa spanyol? Banyak alesannya, hmmm let me elaborate.

    1. Biar kalo ada yg nanya "¿Tu habla español?" Gue bisa jawab "si"
    2. Bahasa spanyol adalah salah satu bahasa resmi yg digunakan di UN, dan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan didunia (oke alasan yg sangat textbook wkwk)
    3. Gue abis nonton Elite dan La Casa de Papel series Netflix dari spanyol
    4. Gue pengen bisa ngobrol akrab sama Dani Pedrosa, Miguel Bernardeau, sama Manurios HAHAHAHAHAHAHA MIMPI
    5. Ketularan dora
    Nah platform gue untuk belajar bahasa spanyol adalah duolingo. Aplikasi userfriendly yg sangat amat bermanfaat bagi yg mau belajar bahasa. Di duolingo lo ga cuma bisa belajar bahasa spanyol, tapi banyak bahasa lain juga. Btw belajar bahasa pake aplikasi ini seru banget! Berasa main game karena ada rewardnya juga. Sangat amat recommended👌🏻

    Duolingo

    Lho kenapa gue jadi promosi duolingo ya? Hahahah


    Nah jam 8 malam adalah waktunya gue mengerjakan tugas, biasanya gue stop ngerjain di jam 10 atau 11 malam, karena gue anaknya gabisa tidur lewat dari jam 12 (such a baby). Ya tapi kalo memang mepet deadline bablas juga sih.

    Udah deh, itu tadi yg udah lo baca adalah kegiatan gue selama self quarantine #dirumahaja, memang agak membosankan hidup gue mah:((

    Hahahhahaha

    P.S. because i have much time in my hand, please do expect me to post a lot more—or don't hahah you know how indecisive i can be.

    Love you
    xx
    Continue Reading
    Hey, hey, hey!
    Oke, disini gue akan menceritakan trip gue ke Yogyakarta yang sebenarnya gue lakukan awal tahun 2019 (in case you haven't noticed it's December already).


    Sama seperti perjalanan gue ke Bandung di post sebelumnya gue tidak memiliki banyak persiapan untuk trip ini. As impulsive as I am, seminggu sebelum minggu ujian gue mengajak teman gue untuk jalan ke Yogya. Dan kebetulan menjelang event Prambanan Jazz, ada pre-event berupa konser Air Supply. Yah, karena ternyata tiketnya murah dan lagi deket juga di Yogya, belum lagi gue gak tahu kapan Airsupply akan konser lagi di Indonesia, akhirnya gue dan teman-teman memutuskan untuk "sekalian aja!".

    Gue berangkat Jumat, maksa untuk libur Sabtu (padahal sebenernya ga ada libur), dan kembali ke Banjar hari Minggu. Yes, Banjar, since awal tahun ini gue stay di Banjar kurang lebih 2,5 bulan dan ga ada waktu untuk pulang ke Jakarta, jadi gue maksimalkan saja.

    Desclaimer dulu yak, this post isn't sponsored so kalau gue menyebutkan merk atau apapun itu it's pure my review.

    Gue berangkat jumat sehabis magrib. Naik travel dari Banjar. Gue pesan via RedBus, ongkos ke Yogya ketika itu 80rban. Sempet ada kendala karena nominal transfer tiba-tiba berubah ketika gue sudah transfer, but it was a minor problem. Setelah gue telfon CS problem solved right away. Okay gak right away sih, gue agak panik saat itu karena duit temen gue saat itu udah gue transfer tapi ternyata tiket ga kunjung keluar. Ya tapi one way or another, akhirnya tiket travel udah ditangan.

    Sampai di Yogya gue stay di penginapan di pinggiran kota Yogya yang gue lupa nama penginapannya apa, gue langsung ke penginapan karena gue sampe sana sekitar jam 3 subuh dan belum ada tempat yang buka. Tapi lumayan sih, penginapannya muree, ratenya perkamar cuma sekitar 200rban udah dikasi sarapan. Gue stay sampe agak siangan terus cari makan siang dan saat itu untuk makan siang gue cuma keluar duit sekitar 10-15rban, and this is what i love about Yogyakarta, kulinernya muraaaaahhhh!!!

    Setelah makan siang gue langsung cus ngegojek ke penginapan di tengah kota Yogya, tempat gue dan teman gue yang lain bermalam. Nama penginapannya Omah Cilik, sebenernya ini semacam homestay gitu jadi satu kamar diisi sama beberapa bunkbedsーthree in my case, yang berarti gue satu kamar sama beberapa orang asing.

    source: google
    Sampe penginapan gue cuma taro tas doang, abis itu gue langsung cabut jalan-jalan ke taman sari, lihat istana tamansari. Keliling-keliling dan foto-foto sih udah pasti! Di taman sari juga gue beli cendol yang suegeeerrr beneeerrr.









    Selepas dari taman sari gue dan temen-temen jalan (literally) ke keraton yang gak terlalu jauh tapi lumayan juga wkwkwk. Gue jalan lewat gang-gang gitu. Sayangnya file foto gue di keraton hilang entah kemana, yang ada tinggal foto teman gue memamerkan tas barunya di lapangan depan keraton (beli tas baru karena tas yg dibawanya rusak wkwkwk).




    Dari keraton gue cari makan malam ke kawasan malioboro, malam itu gue beli sate ayam, oseng mercon dan wedang ronde. Gue juga nyari celana karena di trip kali ini gue cuma bawa satu celana, sengaja karena niat mau beli celana, biar bawaan gak terlalu banyak gitu ceritanya. Gue menyempatkan diri juga ke alun-alun kidul, dan naik mobil sepeda warna-warni.


    Karena ngantuk akhirnya kami menutup malam itu dengan kembali ke penginapan yang letaknya gak jauh dari malioboro.

    Hari kedua di jogja gue mencoba mengumpulkan teman-teman gue yang memang kuliah di jogja, gue end up hanya berhasil mengumpulkan satu orang wkwk. Hari ini gue berencana ngajak temen gue ke benteng Fort Vredeburg yang sekarang jadi museum. Kalau keluar kota gue pasti menyempatkan diri untuk jalan ke museum sih, untuk tau sejarah kota sekalian belajar.





    Setelah itu gue lanjut makan es krim di tempo gelato :9


    Dari tempo gelato gue melanjutkan perjalanan ke prambanan, nginep deket sana karena malamnya gue dan dua temen gue berencana nonton road to prambanan jazz, nonton airsupply cenah. Gue nginep di airy dan istirahat sebentar sambil survey enaknya naik apa ke venue konser.

    Betapa terkejutnya gue setelah liat venue ternyata tempatnya di pusat kota jogja, WOY NGAPAIN GUE NGINEP DEKET PRAMBANAN. Begini nih kalo jalan-jalan mengandalkan spontanitas, pasti ada aja hal-hal bego yang terjadi. Akhirnya dengan sangat terpaksa, karena apa boleh buat, gue dan teman-teman ngegrab lagi ke venue dan berangkat lebih sore.


    gapapa sih, sakit hati gue terobati ketika opa-opa airsupply mulai nyanyi. Betul-betul pengalaman satu jam yang tak terlupakan. SERU BGT!





    Di hari terakhir gue di jogja, karena udah bela-belain nginep di sekitar prambanan, ya akhirnya gue ke prambanan lah, sekalian nunggu bus balik ke Banjar. Sebenernya gue pengen keliling candi lain juga, tapi keadaan gak memungkinkan karena gue harus ngejar bus.





    Perjalanan kali ini mengajarkan gue untuk lebih teliti, lebih sabar, dan lebih hemat. Banyak banget hal-hal tak terduga, kebodohan-kebodohan diri yang bikin sebel diri sendiri yang 'yaa mau gimana lagi' we have to deal with it. Kita gak selalu bisa dapetin apa yang kita mau, adalah kesimpulan yang bisa gue tarik dari semua yang terjadi selama tiga hari perjalanan ke Jogja. And to quote one of John Green's best sellers book "the world, is not a wish-granting factory."
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Chaos Writer

    Chaos Writer
    Here I am, the writer of 'small doses chaos'. Please fasten the seatbelt and enjoy this rollercoaster of the loafing brat's life.

    Also Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    Popular Posts

    • Palu Tanaku Potove
      Akhir minggu, minggu ke-tiga bulan September gue dapat kesempatan ke Palu, sebuah kota di Sulawesi Tengah. Bukan untuk liburan, melainkan u...
    • Mbak-mbak Iket Satu
      Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal la...
    • #RandomSht
      Hallo, Gue lagi dalam masa sibuk-sibuknya, since ini minggu ujian. Tapiii... gue menyempatkan diri mampir ke blogger untuk mengisi blog ...
    • Sudah, syukuri saja.
      Didunia kita sekarang ini, semua ada masanya. Ada kala dimana kita bersenang-senang diatas. Ada kalanya kita jatuh dan menangis dibawah...
    • isn't it her fault?
      she knows already; what's inside her head was too good to be true she still wants to believe anyway and so she hurt isn't i...

    Labels

    Adventure of a Loafing Brat Daily Chaos Fashion Gallery poems Random Story Try this!

    Blog Archive

    • ▼  2023 (1)
      • ▼  January 2023 (1)
        • So I'm Back Again
    • ►  2021 (3)
      • ►  June 2021 (1)
      • ►  May 2021 (2)
    • ►  2020 (6)
      • ►  July 2020 (1)
      • ►  June 2020 (2)
      • ►  May 2020 (3)
    • ►  2019 (2)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (1)
    • ►  2018 (5)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  June 2018 (1)
      • ►  May 2018 (1)
      • ►  April 2018 (2)
    • ►  2017 (16)
      • ►  December 2017 (1)
      • ►  November 2017 (2)
      • ►  October 2017 (4)
      • ►  September 2017 (3)
      • ►  August 2017 (6)
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top