Powered by Blogger.

Pages

  • Home
  • About
  • Instagram
  • Adventure of a Loafing Brat
  • Gallery
  • Fashion
  • Poems
  • Stories

Chaos /ˈkāˌäs/

    • Home
    • Daily Chaos
    • Adventure of A Loafing Brat
    • Gallery
    • Fashion
    • Poems
    • Stories

    I can't believe I'm being a hardcore fan of korean boyband!

    Well, hello again buddies! Welcome back to my blogpost. It's June my favorite month of the year. A little catch up, my Border: Carnival Album is still on it's way. Alias lama banget yak, comebaknya udah kelar. Yaudahlah, namanya juga fans international, bukan K-Engene, jadi harus banyak bersabar:))

    Pada kesempatan kali ini (yailah), gue mau ngereview (pamer sih tepatnya) lightstick EN-. Huh? Yep you read it right, i bought lightstick, something that i never thought i buy! lol. Sumpah sesayang itu sama 7 manusia harimau  gemeshin dari Enhypen wkwkwk.

    Okay so ketika paketnya sampai ditangan lo, you'll get the box with EN- written on it with the beautiful hologram finish.




    Isinya tentu saja lightstick, satu strap, satu buah dust bag, dan 7 photocard. Udah si, itu aja wkwkwk. Here's the picture for details. LOL.





    Continue Reading

    Okay, due to lack of idea, I think I'm going to just review the album that i bought, it's a mini album actually, although it's a little late actually since they already did a comeback this Aprilーmy new Border: Carnival album is on the way, yaaayy.

    The album consist of 6 track, one intro, one outro, and four singles. My favorite song, other than "Given Taken" is definitely "10 months", it's very catchy.

    What i like from a korean album is that they gave a lot of freebies, it's not just CD, they gave photobook, photo card (PC's), and those kind of stuffs.

    In this mini album you'll get a CD, 2 PC, 8 postcard (1 signed version), story cover, and a bookmark. Since i bought the first copy i also get poster and a clear folder.

    Awalnya gue beli 1 album, random version di allaboutmerch.kpop di instagram (this isn't sponsored), turns out i got the dusk version, dan gak cuma dapet albumnya gue juga dapet freebies dari tokonya, like PC's dan totebag enhypen. Gue sebenernya pengen versi dawn but well, I got Jungwon's PC in this version so i'm not complaining (also sunghoons, and for the bonus PC i got Sunoo's and Sunghoon's aswell).

    The Photocards

    CD, bookmark, postcards, bonus PCs and a bonus Totebag from the store

    The PCs

    Bonus Photocards

    Karena gue serakah (lol), gue masih pengen yang dawn version. Akhirnya gue beli random album lagi di toko yang berbeda. Kali ini gue beli di mecima shop (also not sponsored). Nah karena gue belinya sudah agak lama berselang dari debutnya gue dapet diskon tapi ga dapet bonus map kaya di awal. Yang gue dapet ya paketan CD dan posternya, tapi gue dapet chance to win a video call with the boys (although i ended up didn't get it, im so not lucky :((). What i dont like about this store is the way they pack the poster. Kalo di toko pertama mereka bungkusnya pake paralon gitu jadi posternya ga kelipet. Ditoko ini dibungkusnya dilipet biasa aja gitu:(( 

    Anyway did you guys notice that i bought the random version? Yea, jadi yg dateng versi random, untungnya gue dapet yg dawn, jadi i have both version now! hahaha, Awalnya kalo gue dapet yg dusk juga mau gue jual lagi, untungnya engga hahaha.

    Versi yg ini gue dapet PCnya heeseung dan sunghoon. (Yes sunghoon lagi).

    Dawn PCs

    What i got from the album, the blank paper underneath the bookmark is the poster (yes they fold it:()


    Also, postcard yg ini sobek, so sad it teared:(

    Well that's it from me, let's pray that i got Jay's or Jake's PCs for the border: carnival album. (also jungwon's, because he's my ultimate bias for now :)))))

    Continue Reading

    My last post is probably 6 months agoーI checked, it's 9 monthsー, and because this kind of thing happen all the time lets just pretend than everytime i didnt post mean nothing exciting happen.

    I promise to myself that starting this month i will try my best to write at least one blogpost in a month. I wish this resolution can be achieved lol (i know its  way-way too late for new year resolution, but whatever😆)


    Well, to catch up, i finally finished my clinical clerkship or my rotation alias masa koass gue di rs. Yay finally, despite all the doubt and insecurities and despite the pandemic, akhirnya kelar juga✨😂


    One thing that keeps me going and make me stay sane is this boygroup called ENHYPEN. I watch i-land during my preparation before continuing my rotation in hospital, dan watching them not giving up on their dream makes me keep going. “If they can debuting why can’t i finishing my last year in clinical clerkship?” I said back then.


    My favorite is definitely jungwon, with his deep dimple on his cheek😆 but i also can’t ignore jay, the rock chic boy😍👌🏻🤣


    I happen to bought their first album-both version-lol. Here’s mine✨🥰





    And oh i also bought an ipad to draw digitally😌 It’s convenient and i also use it to take notes on lectures. I’ll save this story for another post anyway.


    Thanks for catching up with me, see you in my next post soon😏

    Anyway happy new year! (Incase you didnt know, wishing a happy new year in may is a thing now😉)

    Continue Reading

    Prolog


    Hujan adalah nyanyian alam paling indah. Setidaknya untuk gadis yang termangu di balik jendela itu. Manik matanya mengikuti bulir air yang mengalir turun di kaca jendela. Sayup musik terdengar dari radio di ujung ruangan. Masih kurang secangkir coklat panas untuk melengkapi harinya.

    Ting!

    Bunyi notifikasi dari telepon genggamnya, tanda seseorang mengiriminya pesan singkat. Tak ia hiraukan. Ia terlalu sibuk memandangi indahnya hujan.

    Ting!
    Ting!
    Ting!
    Ting!

    Telepon genggamnya lantas bergetar. Siapapun yang mengiriminya pesan tadi kini sudah hilang kesabaran dan akhirnya memutuskan untuk langsung menelfon si gadis yang masih menatap keluar jendela.

    "Halo," suara lembut gadis itu mengisi ruangan. Volume radio ia kecilkan.

    "Masih dirumah, besides it's raining," sambungnya.

    "No, there are going to be so many people there, so no."

    "You know how much I hate the crowds," dalihnya.

    "Okay, bye," gadis itu memutuskan sambungan telepon, menatap layar ponsel yang memantulkan bayangannya. Bayangan gadis 18 tahun dengan rambut sebahu dan mata yang membulat besar. Dipalingkannya pandangan kembali ke jendela. Hujan hampir berhenti. Kini rintiknya tidak sederas tadi.


    ***

    Writer's note:
    Okaaayyyy, setelah pergelutan panjang dalam pikiran, akhirnya saya memutuskan untuk kembali menelurkan cerita. Gak tahu sih akan berakhir seperti apa, entah akan selesai atau berakhir terbengkalai seperti cerita-cerita terdahulu, untuk sekarang, let's just go with the flow. ehehe.
    Continue Reading

    Ia menatap murung monitor laptopnya. Gagal lagi, entah sudah berapa puluh kegagalan yang ia tuai, rasanya ia sudah muak.
    Sejak kecil ia memang senang membaca, hobinya inilah yang menggerakkanya untuk mulai menulis. Saat kecil tulisannya selalu menuai pujian ibunya, tetapi sampai sekarang belum pernah ia memenangkan lomba menulis. Entahlah, mungkin ia memang tidak berbakat. Mungkin selama ini ibunya berdusta, mungkin cerpen buatannya memang tidak sebagus itu.
    “Kenapa kak?” tanya adiknya yang tak kuasa menahan rasa ingin tahu, melihat raut suram kakaknya yang seolah menguarkan aura gelap, kontras dengan terangnya layar laptop.
    Karin hanya menggeleng. Bisa habis ia nanti, adik usilnya itu selalu menggodanya setiap kali ada kesempatan. Ia kemudian mematikan laptopnya lalu dengan langkah gontai menyeret kakinya ke kamar. Ia ingin sendiri. Tak dihiraukannya suara sang ibu yang menyuruhnya makan.
    *
    Sudah tiga hari ini Finza heran melihat tingkah laku Karin, sahabatnya. Karin selalu terlihat murung, mukanya datar tanpa ekspresi, terkadang bahkan Finza mendapati sahabatnya ini sedang melamun.
    “Karin?” Finza memanggil Karin, tangan kirinya menepuk pelan bahu Karin, tangan yang lainnya menggenggam sebuah majalah remaja. Karin tetap tak bergeming, terlalu asyik melamun rupanya. Finza menepuk bahu Karin lagi, kali ini lebih kencang.
    “Eh?” Karin terkejut, “kenapa?”
    “Kamu yang kenapa? Seneng banget ngelamun,” Finza mendelik sebal, “nih, kamu coba deh masukin tulisan kamu ke majalah, honornya lumayan.”
    “Duh, gimana ya… Kayaknya aku mau berhenti nulis, aku udah muak, setiap ikut lomba nulis pasti gagal, capek,” tuturnya sedih.
    “Ya ampun, emang kamu udah berapa kali ngirim tulisan kamu?”
    “Hmmm…” Karin terlihat berpikir, ia menghitung dalam hati, satu…dua…tiga.. “Dua puluh delapan kali,” jawabnya.
    “Jadi hanya karena kamu gagal 28 kali, kamu mau menyerah gitu aja? Aku pikir kamu ga sedangkal itu. Kamu tahu? Berapa kali Thomas Alva Edison gagal ketika coba menemukan bola lampu pijar? 10083 kali! Dan kamu? Hanya karena kamu gagal 28 kali kamu mau menyerah?”
    “Setiap orang itu beda Sa! Aku bukan Thomas Alva Edison yang gak masalah gagal berkali-kali, aku udah capek!” Ujar Karin kemudian berlalu, ia malas berdebat. Ia ingin sendiri.
    *
    Sebulan sudah Karin dan Finza melakukan aksi mogok bicara satu-sama lain, mereka berdua mempertahankan egonya masing-masing. Karin yang masih murung karena tidak pernah menang lomba cerpen dan Finza yang jengkel karena merasa Karin masih kurang berusaha dan terlalu cepat menyerah.
    “Ka Kariiiiinnnn,” seru adiknya heboh, padahal ia baru sampai rumah, tes lari tadi mengerahkan hampir seluruh tenaganya, belum lagi belakangan ini ia memang banyak pikiran.
    “Apa sih?! Berisik!” serunya marah.
    “Kenapa sih ka? Sensi amat,” ledek adiknya, “eh, selamat ya kaaaaa.”
    Karin masih dikuasai emosi, dengan langkah tegap ia masuk kamar dan melempar tasnya. Ia membenamkan dirinya di kasur. Menangis…..
    “Lho, kakak kenapa?”
    Karin menggeleng lemah sambil masih membenamkan kepalanya di bantal, air matanya tak mau berhenti menetes. Setelah 10 menit menangis, baru ia bersuara.
    “Aku capek dek, aku gamau nulis lagi,” katanya memulai cerita, ia menceritakan semuanya mulai dari kegagalannya, Thomas Alva Edison dan pertengkarannya dengan Finza, ajaibnya sang adik yang selama ini selalu menggodanya, kini diam mendengarkan.
    “Jadi kakak mau berhenti nulis?” tanya adiknya, diiringi anggukan Karin, “serius?”
    “Iya, aku serius,” Karin menekankan.
    “Tapi kenapa tulisan kakak ada di majalah?” adiknya menyodorkan majalah yang sedari tadi dipegangnya.
    Karin segera merebutnya, ia melongo. ‘Karin Aulia’, tercetak jelas di bawah judul cerpennya. Cerpennya di muat! Tapi tunggu, ia tidak ingat pernah mengirimkan cerpennya. Sepotong nama terbersit di pikirannya. Finza!
    Dengan tergesa Karin mengambil ponselnya, menghubungi Finza. Ketika panggilannya tersambung suara di sebrang sana menyambutnya.
    “Jadi, berhenti nulis?”

    ***

    BTW
    Cerpen ini gue tulis entah berapa tahun lalu, pas masih SMA. Ceritanya gue bikin untuk melengkapi tugas bahasa indonesia saat itu. Eh ketemu lagi hari ini, 12 November 2017, setelah gue baca, ternyata oke juga. Hehehehe
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Chaos Writer

    Chaos Writer
    Here I am, the writer of 'small doses chaos'. Please fasten the seatbelt and enjoy this rollercoaster of the loafing brat's life.

    Also Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    Popular Posts

    • Palu Tanaku Potove
      Akhir minggu, minggu ke-tiga bulan September gue dapat kesempatan ke Palu, sebuah kota di Sulawesi Tengah. Bukan untuk liburan, melainkan u...
    • Mbak-mbak Iket Satu
      Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal la...
    • #RandomSht
      Hallo, Gue lagi dalam masa sibuk-sibuknya, since ini minggu ujian. Tapiii... gue menyempatkan diri mampir ke blogger untuk mengisi blog ...
    • Sudah, syukuri saja.
      Didunia kita sekarang ini, semua ada masanya. Ada kala dimana kita bersenang-senang diatas. Ada kalanya kita jatuh dan menangis dibawah...
    • isn't it her fault?
      she knows already; what's inside her head was too good to be true she still wants to believe anyway and so she hurt isn't i...

    Labels

    Adventure of a Loafing Brat Daily Chaos Fashion Gallery poems Random Story Try this!

    Blog Archive

    • ▼  2023 (1)
      • ▼  January 2023 (1)
        • So I'm Back Again
    • ►  2021 (3)
      • ►  June 2021 (1)
      • ►  May 2021 (2)
    • ►  2020 (6)
      • ►  July 2020 (1)
      • ►  June 2020 (2)
      • ►  May 2020 (3)
    • ►  2019 (2)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (1)
    • ►  2018 (5)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  June 2018 (1)
      • ►  May 2018 (1)
      • ►  April 2018 (2)
    • ►  2017 (16)
      • ►  December 2017 (1)
      • ►  November 2017 (2)
      • ►  October 2017 (4)
      • ►  September 2017 (3)
      • ►  August 2017 (6)
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top