Powered by Blogger.

Pages

  • Home
  • About
  • Instagram
  • Adventure of a Loafing Brat
  • Gallery
  • Fashion
  • Poems
  • Stories

Chaos /ˈkāˌäs/

    • Home
    • Daily Chaos
    • Adventure of A Loafing Brat
    • Gallery
    • Fashion
    • Poems
    • Stories
    In order to heal the urge from missing to travel here's another blogpost of my-not-so-exciting adventure.

    Perjalanan ini terjadi di akhir 2019. Jadi memang sudah agak sedikit lama hehehe.

    Singkat cerita waktu itu gue dan Ulayy—seorang partner jalan-jalan yang juga ikut ke jogja di blogpost yang "Yogyakarta: Another Impulsive Trip"—kebetulan masuk stase yang sama. (Stase tuh apa ya, singkatnya kaya bab yang dipelajari pas koass kaya penyakit mata, penyakit dalam, etc). Karena kita berdua memang senang jalan-jalan akhirnya we both decided to go to Bandung for the weekend getaway.

    Gue berangkat Sabtu pagi setelah follow up bangsal—yes, sebelum berangkat masih sempet follow up dulu—naik kereta ke Bandung.

    Sampai di Bandung gue langsung ke Paris Van Java, ngapain? Well, jadi ceritanya karena gue dan Ulayy both koass di daerah, gak ada tuh tempat untuk jalan dan makan sushi, saking kangennya suasana mall dan makan sushi akhirnya kita makan di sushi tei pvj. Udah gitu doang? Ya engga sih, gue juga mau beli satu-dua hal, yaudah deh gue ke PVJ.

    Sushi Time!
    Setelah kenyang makan sushi, gue dan ulay memutuskan untuk check in di penginapan. Tempat pilihan gue dan ulay saat itu adalah Tokyo Cubo, sebuah capsule hotel di kawasan cicendo bandung dengan tema Jepang. Rate kamarnya gue lupa berapa, kayanya sih sekitar 150-200rban.

    Foto-foto hotelnya akan gue lampirkan setelah alinea ini, gue nyari di google karena file foto gue hilang—makanya langsung amankan setelah jalan! 

    Tokyo cubo ini sangat nyaman, ada tiga pilihan kamar, kamar perempuan, kamar laki-laki, dan satu kamar campuran. Gue dan ulayy booking capsule di kamar khusus cewek lah of kors. 

    source: pegipegi.com
    Gambar diatas adalah tampak depan hotelnya. btw, kayanya sampingnya laundry atau tempat apa gitu deh, jangan sampe salah masuk ya hehe.

    Area depan kamar tokyo cubo (source: booking.com)
    Nah ini tuh area sebelum masuk kamar, yang biru itu kamar laki-laki dan yang pink kamar perempuan. Nama kamarnya sesuai nama jalan di tokyo tapi gue lupa apa, maklum belom pernah ke tokyo hehehe. Selain kamar ada juga ruangan untuk santai kaya makan, minum dan nonton, ada koleksi komiknya juga deh—if im not mistaken. Diruang santainya disedian water dispenser, jadi buat manusia irit kaya gue bisa banget minum gratis. Selain itu ada juga mushola kecil untuk salat (p.s. ada mukena ko tenang).

    Tokyo Cubo (source: booking.com)
    Kalo gambar diatas itu adalah capsule bednya. Cukup nyaman lah untuk bobo dan beristirahat. Tersedia bantal dan selimut. Dan ada sekat untuk privacy masing-masing bed kok. Ada cctv juga dan sebelum masuk bed ada loker untuk nyimpen barang. Jadi 100% aman dan nyaman hehe.

    Untuk toilet, bersih dan wangi. Ada water heater juga deh kalo gak salah hehehe. Tapi yang harus di ingat adalah Tokyo cubo ini gak menyediakan alat mandi—at least saat gue berkunjung sih engga. Jadi kalo bisa untuk trip-trip budget travel sebaiknya siapin alat mandi sendiri ya. Gue waktu itu lupa, untungnya tokyo cubo ini deket minimarket, jadi gue bisa beli deh.

    Petualangan dimulai pagi-pagi. Gue dan ulayy cari sarapan. Karena tujuan pertama kita adalah museum kota bandung di jl. Aceh, kita cari sarapan ya didekat situ. Sialnya ternyata jam segitu toko-toko belum pada buka dan ga ada tukang makanan juga, setelah jalan sedikit jauh akhirnya gue dan ulayy makan di sebuah tempat makan yang gue lupa namanya apa. Semacam food court lokal gitu sih. Gue beli soto waktu itu.

    Museum kota bandung masih amat sepi dan kosong, htmnya ketika gue berkunjung masih gratis, lo cuma tinggal isi buku tamu aja kaya ke undangan wkkwk, enak dikantong hehehe. Museum ini isinya tentang kota bandung. Here's a pic.

    Museum Kota Bandung
    Dari museum kota bandung gue meluncur ke daerah pecinaan di ciroyom. Sumpah sih, suasana di kawasan pecinan kota bandung beda banget sama kota bandung keseluruhan. Auranya beda, gue kaya ada di tempat lain—in a good way. Di sini ada tempat wisata yang sangat amat instagramable namanya chinatown. Lo bisa puas foto-foto cantik untuk mengisi feeds instagram.

    Chinatown Bandung



    Chinatown Bandung

    Btw dari awal keliling bandung, gue penasaran sama satu kendaraan lucu yang bolak-balik. Bentuknya kaya trem jadul yang pernah gue liat di foto jadul (halah sotoy lo cha). Little did I know ternyata kendaraan itu adalah 'bandros" alias Bandung Tour on Bus.

    Bandros (source: wisatabdg.com)
    Gue akhirnya ngajakin Ulayy untuk naik bandros. Cara naiknya adalah lo naik dari halte tempat busnya berhenti. Ada beberapa rute dengan warna bis yang berbeda, ada banyak shelter atau haltenya sih gue ga inget dimana aja, tapi waktu itu gue naik dari depan museum geologi. Gue inget karena sebelum naik bandros gue sempet keliling museum dulu. Gue kecewa sih di museum ga ketemu sama t-rex karena lagi ada pemugaran:((

    Museum Geologi Bandung
    Jadi naik Bandros, lo akan diajak keliling kota Bandung. Di dalamnya ada tour guide yang siap menceritakan tempat-tempat yang sekiranya lo lewati dan lo liat dari dalam bandros. Naik bandros ini lo dipungut biaya sekitar 20-25rban.
    Halte Bandros
    Bandros
    Sebelum pulang dan kembali koass di Banjar, gue menyempatkan ke taman deket museum geologi, lokasinya gak jauh lah dari shelter turun Bandros tadi. Gue disini makan cuanki dan foto sama t-rex—akhirnyaaaaa:)))))))))


    Continue Reading

    Those brown eyes, that looking fiercely
    Those fingers I envy, as they are always attached on your hand
    Those smile i could never forget, as it wasn't intended for me

    I must’ve been losing my mind,
    or at least crazy
    As the mind is always fulfilled by you

    And Indeed, I am mad
    To the reality 
    for I can’t be the one on yourside

    And no, 
    I refused to say that this writings is inspired by you

    Continue Reading
    Dear smalldoseschaos reader,
    sejujurnya di draft masih banyak postingan yang harus diselesaikan supaya bisa di post, tapi gue terlalu mager untuk melanjutkan hehehe.



    The world is getting older. Sudah 7 atau 8 kamis kita lalui dari rumah. Apa korelasi kedua kalimat diatas? Entahlah, you decide🤣

    Sejujurnya gue pikir keadaan ini hanya akan bertahan 2 minggu, atau sebulan paling lama, ternyata gue salah. Kita mau gak mau harus beradaptasi pada keadaan normal yang baru. Gatau juga deh sampe kapan keadaan ini akan bertahan. Di awal-awal gue excited sih, karena berpikir "apakah ini jawaban atas doa anak koas yg kangen menghabiskan waktu dirumah?", tapi setelah lama berselang, ternyata kangen juga main diluar.


    Jadi, apa yang gue lakukan selama #dirumahaja?

    Well hari gue dimulai jam 7 pagi, waktunya gue absen kelas online. Walaupun #dirumahaja kehidupan perkoassan gue tetap berjalan dengan tugas seabrek. Setelah absen gue bisa tidur lagi atau kalau ada bimbingan jam 8 gue langsung mandi.

    Nah, lain cerita kalau bimbingan diatas jam 10. Gue akan mandi jam 9. Gue mandi ga lama-lama sih, 3 lagu maksimal. Abis itu gue pake baju dan skinkeran. 

    Ootd yang gue pilih depends on akan ada kuliah atau engga. Kalo ada gue pake baju rapih lengkap dengan kerudung, kalo engga ya gue pilih asal aja. Setelah berpakaian, gue lanjut sarapan (tapi karena ini bulan ramadhan, ya diskip lha sarapannya).

    Sampai saat ini, koass online menyita waktu sampai kurang lebih pukul 4 sore. Setelah jam 4 gue punya waktu bebas. Waktu bebas ini gue pake buat melakukan kegiatan-kegiatan yang gue suka, bebas lah mau ngapain, namanya juga waktu bebas. Hehehe.

    Mostly gue pake buat scroll sosial media sih, trying to keep in touch with social worlds. Kalo udah bosen paling gue buka netflix deh, nonton apa? Hmmm nanti deh gue kasih rekomendasinya di blogpost yg lain hehehe.

    Selain sosmed dan netflix, hal lain yg gue lakukan untuk mengisi luang adalah main petpals. Gue biasa log in pagi dan sore sih. Game ini juga akan gue review di blogpost yg lain deh. Tunggu aja ya :b

    Satu lagi hal yang sebenarnya sudah lama ingin gue lakukan tapi baru sekarang bisa gue lakukan. Adalah belajar bahasa spanyol! Kenapa bahasa spanyol? Banyak alesannya, hmmm let me elaborate.

    1. Biar kalo ada yg nanya "¿Tu habla español?" Gue bisa jawab "si"
    2. Bahasa spanyol adalah salah satu bahasa resmi yg digunakan di UN, dan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan didunia (oke alasan yg sangat textbook wkwk)
    3. Gue abis nonton Elite dan La Casa de Papel series Netflix dari spanyol
    4. Gue pengen bisa ngobrol akrab sama Dani Pedrosa, Miguel Bernardeau, sama Manurios HAHAHAHAHAHAHA MIMPI
    5. Ketularan dora
    Nah platform gue untuk belajar bahasa spanyol adalah duolingo. Aplikasi userfriendly yg sangat amat bermanfaat bagi yg mau belajar bahasa. Di duolingo lo ga cuma bisa belajar bahasa spanyol, tapi banyak bahasa lain juga. Btw belajar bahasa pake aplikasi ini seru banget! Berasa main game karena ada rewardnya juga. Sangat amat recommended👌🏻

    Duolingo

    Lho kenapa gue jadi promosi duolingo ya? Hahahah


    Nah jam 8 malam adalah waktunya gue mengerjakan tugas, biasanya gue stop ngerjain di jam 10 atau 11 malam, karena gue anaknya gabisa tidur lewat dari jam 12 (such a baby). Ya tapi kalo memang mepet deadline bablas juga sih.

    Udah deh, itu tadi yg udah lo baca adalah kegiatan gue selama self quarantine #dirumahaja, memang agak membosankan hidup gue mah:((

    Hahahhahaha

    P.S. because i have much time in my hand, please do expect me to post a lot more—or don't hahah you know how indecisive i can be.

    Love you
    xx
    Continue Reading
    Hey, hey, hey!
    Oke, disini gue akan menceritakan trip gue ke Yogyakarta yang sebenarnya gue lakukan awal tahun 2019 (in case you haven't noticed it's December already).


    Sama seperti perjalanan gue ke Bandung di post sebelumnya gue tidak memiliki banyak persiapan untuk trip ini. As impulsive as I am, seminggu sebelum minggu ujian gue mengajak teman gue untuk jalan ke Yogya. Dan kebetulan menjelang event Prambanan Jazz, ada pre-event berupa konser Air Supply. Yah, karena ternyata tiketnya murah dan lagi deket juga di Yogya, belum lagi gue gak tahu kapan Airsupply akan konser lagi di Indonesia, akhirnya gue dan teman-teman memutuskan untuk "sekalian aja!".

    Gue berangkat Jumat, maksa untuk libur Sabtu (padahal sebenernya ga ada libur), dan kembali ke Banjar hari Minggu. Yes, Banjar, since awal tahun ini gue stay di Banjar kurang lebih 2,5 bulan dan ga ada waktu untuk pulang ke Jakarta, jadi gue maksimalkan saja.

    Desclaimer dulu yak, this post isn't sponsored so kalau gue menyebutkan merk atau apapun itu it's pure my review.

    Gue berangkat jumat sehabis magrib. Naik travel dari Banjar. Gue pesan via RedBus, ongkos ke Yogya ketika itu 80rban. Sempet ada kendala karena nominal transfer tiba-tiba berubah ketika gue sudah transfer, but it was a minor problem. Setelah gue telfon CS problem solved right away. Okay gak right away sih, gue agak panik saat itu karena duit temen gue saat itu udah gue transfer tapi ternyata tiket ga kunjung keluar. Ya tapi one way or another, akhirnya tiket travel udah ditangan.

    Sampai di Yogya gue stay di penginapan di pinggiran kota Yogya yang gue lupa nama penginapannya apa, gue langsung ke penginapan karena gue sampe sana sekitar jam 3 subuh dan belum ada tempat yang buka. Tapi lumayan sih, penginapannya muree, ratenya perkamar cuma sekitar 200rban udah dikasi sarapan. Gue stay sampe agak siangan terus cari makan siang dan saat itu untuk makan siang gue cuma keluar duit sekitar 10-15rban, and this is what i love about Yogyakarta, kulinernya muraaaaahhhh!!!

    Setelah makan siang gue langsung cus ngegojek ke penginapan di tengah kota Yogya, tempat gue dan teman gue yang lain bermalam. Nama penginapannya Omah Cilik, sebenernya ini semacam homestay gitu jadi satu kamar diisi sama beberapa bunkbedsーthree in my case, yang berarti gue satu kamar sama beberapa orang asing.

    source: google
    Sampe penginapan gue cuma taro tas doang, abis itu gue langsung cabut jalan-jalan ke taman sari, lihat istana tamansari. Keliling-keliling dan foto-foto sih udah pasti! Di taman sari juga gue beli cendol yang suegeeerrr beneeerrr.









    Selepas dari taman sari gue dan temen-temen jalan (literally) ke keraton yang gak terlalu jauh tapi lumayan juga wkwkwk. Gue jalan lewat gang-gang gitu. Sayangnya file foto gue di keraton hilang entah kemana, yang ada tinggal foto teman gue memamerkan tas barunya di lapangan depan keraton (beli tas baru karena tas yg dibawanya rusak wkwkwk).




    Dari keraton gue cari makan malam ke kawasan malioboro, malam itu gue beli sate ayam, oseng mercon dan wedang ronde. Gue juga nyari celana karena di trip kali ini gue cuma bawa satu celana, sengaja karena niat mau beli celana, biar bawaan gak terlalu banyak gitu ceritanya. Gue menyempatkan diri juga ke alun-alun kidul, dan naik mobil sepeda warna-warni.


    Karena ngantuk akhirnya kami menutup malam itu dengan kembali ke penginapan yang letaknya gak jauh dari malioboro.

    Hari kedua di jogja gue mencoba mengumpulkan teman-teman gue yang memang kuliah di jogja, gue end up hanya berhasil mengumpulkan satu orang wkwk. Hari ini gue berencana ngajak temen gue ke benteng Fort Vredeburg yang sekarang jadi museum. Kalau keluar kota gue pasti menyempatkan diri untuk jalan ke museum sih, untuk tau sejarah kota sekalian belajar.





    Setelah itu gue lanjut makan es krim di tempo gelato :9


    Dari tempo gelato gue melanjutkan perjalanan ke prambanan, nginep deket sana karena malamnya gue dan dua temen gue berencana nonton road to prambanan jazz, nonton airsupply cenah. Gue nginep di airy dan istirahat sebentar sambil survey enaknya naik apa ke venue konser.

    Betapa terkejutnya gue setelah liat venue ternyata tempatnya di pusat kota jogja, WOY NGAPAIN GUE NGINEP DEKET PRAMBANAN. Begini nih kalo jalan-jalan mengandalkan spontanitas, pasti ada aja hal-hal bego yang terjadi. Akhirnya dengan sangat terpaksa, karena apa boleh buat, gue dan teman-teman ngegrab lagi ke venue dan berangkat lebih sore.


    gapapa sih, sakit hati gue terobati ketika opa-opa airsupply mulai nyanyi. Betul-betul pengalaman satu jam yang tak terlupakan. SERU BGT!





    Di hari terakhir gue di jogja, karena udah bela-belain nginep di sekitar prambanan, ya akhirnya gue ke prambanan lah, sekalian nunggu bus balik ke Banjar. Sebenernya gue pengen keliling candi lain juga, tapi keadaan gak memungkinkan karena gue harus ngejar bus.





    Perjalanan kali ini mengajarkan gue untuk lebih teliti, lebih sabar, dan lebih hemat. Banyak banget hal-hal tak terduga, kebodohan-kebodohan diri yang bikin sebel diri sendiri yang 'yaa mau gimana lagi' we have to deal with it. Kita gak selalu bisa dapetin apa yang kita mau, adalah kesimpulan yang bisa gue tarik dari semua yang terjadi selama tiga hari perjalanan ke Jogja. And to quote one of John Green's best sellers book "the world, is not a wish-granting factory."
    Continue Reading
    Hey there!

    Saking lamanya taking my time of from blogging sampe gue bahkan bingung mau buat excuse apa hahaha. Gue bahkan lupa domain blog gue apa karena memang sudah selama itu. Liat aja, ini udah memasuki bulan-bulan akhir tahun 2019. And 2020 will be coming soon! GILAK!

    Intinya  hidup gue selama ini masih sama aja sih, setelah skripsi dan wisuda, gue pikir gue bisa menghela nafas lega sejenak. Kenyataan memang tak seindah angan.

    Gak banyak yg berubah dari gue, sejak terakhir gue update. Well, selain sekarang gue punya gelar sarjana yang bahkan kadang gue sendiri lupa. Gue juga sekarang hidup nomaden alias berpindah-pindah kaya manusia gua. Masih setengah manusia, setengah kuli, yang kerjaannya begadang kadang ga tidur 30 jam tapi gak di gaji.

    Oh well, tapi bukan itu topik post gue kali ini. Gue mau ceritain kisah liburan gue ke Bandung.

    Gue kasih sedikit background dari kenapa gue jalan-jalan kali ya?

    Jadi gue dan satu teman gue, Anis, suka banget jalan. Tapi sebagai mahasiswa tentunya kita cuma punya budget terbatas. Tapi justru itu serunya! Kita—mostly Anis sih, gue mah kaga wkwk—harus puter otak supaya kita bisa tetep jalan, tapi dengan budget minimalis. Akhirnya terciptalah "low budget travel". Sebenernya ga unik-unik amat, karena *you kno* pasti ide kaya gini ga cuma muncul dari satu atau dua orang aja karena yang kekurangan budget bukan cuma kita aja, HAHA.

    Dulu, sebagai mahasiswa dengan jadwal kuliah yg padat plus ikut organisasi, mau gak mau bikin gue jarang balik, dan mau keluar kota pun susah, jadilah semasa kuliah, perjalanan low budget ini akan terlaksana kala weekend, dan menyasar tempat-tempat sekitar Jakarta, yg sekiranya asyik dan murah untuk di kunjungi. Berbekal emoney buat naik busway dan sedikit uang untuk tiket masuk, udah bisa tuh sebenernya jalan-jalan cantik. Perpustakaan nasional? Kebun binatang ragunan? Kota tua? Museum dan pameran seni? You name it!

    Setelah wisuda dan hidup nomaden, ya akhirnya kita punya kesempatan untuk expand tempat-tempat yg mau kita kunjungi. Bermodal nekat dan sedikit uang, jalan-jalan bisa sih pasti!

    Kota tujuan gue kali ini adalah Bandung, gue berangkat dari Banjar, sebuah kota di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kenapa Bandung? Karena Bandung adalah tempat yg masih familier, mudah dicapai dan banyak tempat wisata. Satu lagi alasan kenapa pilih bandung adalah kereta Pangandaran masih ngadain promo Rp.0 untuk Bandung-Pangandaran dan sebaliknya. (YES NAMANYA JUGA LOW BUDGET TRAVEL).

    Gue jalan ke Bandung spontan aja, gatau juga mau kemana. Karena tiket murah (GRATIS BOK), dan udah pusing juga dengan rutinitas, akhirnya cus jalan. Gue berangkat Jumat dan balik ke banjar Minggu. Serunya perjalanan sudah terasa sejak hari pertama. Untuk tiket gratis kita harus beli goshow, artinya harus dadakan ke stasiun dan dateng super pagi untuk ambil no antrian dan rebutan sama penumpang lain. Artinya ada chances gue gak bakal jadi jalan ke Bandung.

    Nah awalnya pulang shift gue langsung ke stasiun, tapi gue ga dapet tuh no antrian, akhirnya pulang lah gue dan ngabarin temen gue kalo gue disuruh balik lagi sorean sama satpamnya.

    Ketika balik lagi gue masih ga dapet no antrian. Sial.
    Untungnya ada mas-mas baik hati yg mau ke Bandung sendirian dan nawarin untuk beli tiket bareng, karena satu formulir kereta bisa untuk 4 tiket. OKAY, MASIH REJEKI.

    Gue di Bandung gak lama-lama. Sebenernya gue sudah agak lupa sama detail pejalanannya karena perjalanan ini dilakukan sekitar 6 bulan yang lalu (iya, dan gue baru cerita sekarang HAHAHA). Singkat cerita naik tuh kita kereta dan akhirnya booking penginapan pun di dalem kereta (agak nekat emang).

    Gue nginep 2 malem, malam pertama gue habiskan di sebuah capsule hotel di pusat kota Bandung, mypodroom namanya. Seru sih, karena ini kali pertama gue nginep di capsule hotel, biasanya gue kalo jalan yaa nginep di hotel konvensional yang super nyaman itu.

    Tempatnya enak, nyaman, wangi, bersih. Ketika masuk akan ada lobi kecil tempat kita lepas alas kaki, ruangan setelahnya ada tempat makan dan santai gitu dengan sebuah tv disudut ruangan. Masuk lagi dikit ada mushola. Kamar gue sendiri ada di lantai atas, dan kebetulan gue dapat bed di bagian atas. Sayangnya foto-foto hasil dokumentasi gue selama di Bandung menghilang, entah kemana. Jadi paling gue sisipkan foto yang masih tertinggal di memori smartphone gue. Ratenya permalam waktu itu sekitar 150rb sih. Udah dapet selimut, ada stopkontak, ruangan berAC, udah termasuk sikat gigi dan handuk juga. Kamar mandinya shower gitu, dan tenang, buat orang-orang macem gue nih, yang setelah capek jalan dan pengen mandi air panas, disini tersedia kok. Untuk barang bawaan bisa lo simpen di dalem loker. Nyaman deh pokoknya.



    Besoknya gue baru mulai eksplor bandung, waktu itu bener-bener have no idea sih gue mau kemana, karena emang ikut kata hati aja. Dan hati membawa kita ke Nu Art Sculpture Park di Jl.Setraduta Raya, Bandung. Isinya sama seperti namanya, ada banyak patung-patung karya I Nyoman Nuarta, ada juga pameran foto GWK. Kita bener-bener take our time sih. Jadi ya disana kita bener-bener santai dan banyak ngambil foto. HTMnya sekitar 40rb rupiah.




    Ke Bandung gak afdol dong kalo gak ke tempat belanja, HAHAHA, akhirnya gue dan temen gue ini ke PVJ. Kebetulan waktu itu gue lagi nyari charger untuk smartphone gue. Sekalian cari makan juga. Nah abis itu baru deh check in di penginapan lagi.

    Malam ke dua gue nginep di capsule hotel yang berbeda, which is INAP. Kalo inap ini jatohnya lebih kecil, karena jatohnya kamar apartment dijadiin capsule hotel. Tapi plusnya disini kita punya jendela dan di setiap 'capsule' ada TVnya dan ada aquarium juga. Untuk alat mandi kalo gak salah sih nambah lagi, dan minusnya disini kamar mandinya cuma sedikit jadi harus gantian:(



    Malemnya, gue dan temen gue nyempetin berburu streetfood di sektaran asia afrika dan jl banceuy, deket-deket penginapan lah lokasinya. Dan kebetulan banget saat itu ada pawai bandung lautan api.


    Besok paginya gue janjian di stasiun sama temen gue, berburu tiket balik ke Banjar. Gue sempet salah masuk stasiun daan akhirnya harus berjalan memutar agar bertemu teman gue. Untungnya gue jadi punya kesempatan untuk jalan sendiri dan motret. 



    Ada satu kejadian lucu di perjalanan pulang. Sama seperti saat berangkat, tiket udah abis. Akhirnya kita nebeng bapak-bapak yang mau ke Cipendeuy, salahnya adalah tujuan akhirnya malah Cipendeuy instead of Banjar. Otomatis orang lain bisa dong beli dari Cipendeuy ke Banjar, dan kita harus turun Cipendeuy. Bener aja, sampe cipendey, kursi kita di claim sama penumpang lain. Akhirnya kucing-kucingan lah gue dan temen gue sama kondektur keretanya. Kita cari kursi yang kosong biar sampe Banjar dengan selamat. Whattatrip!
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Chaos Writer

    Chaos Writer
    Here I am, the writer of 'small doses chaos'. Please fasten the seatbelt and enjoy this rollercoaster of the loafing brat's life.

    Also Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    Popular Posts

    • Palu Tanaku Potove
      Akhir minggu, minggu ke-tiga bulan September gue dapat kesempatan ke Palu, sebuah kota di Sulawesi Tengah. Bukan untuk liburan, melainkan u...
    • Mbak-mbak Iket Satu
      Kalau kemarin gue terperangah sama sikap manusia yang selalu bikin geleng-geleng kepala. Di blog entry kali ini gue mau menceritakan hal la...
    • #RandomSht
      Hallo, Gue lagi dalam masa sibuk-sibuknya, since ini minggu ujian. Tapiii... gue menyempatkan diri mampir ke blogger untuk mengisi blog ...
    • Sudah, syukuri saja.
      Didunia kita sekarang ini, semua ada masanya. Ada kala dimana kita bersenang-senang diatas. Ada kalanya kita jatuh dan menangis dibawah...
    • isn't it her fault?
      she knows already; what's inside her head was too good to be true she still wants to believe anyway and so she hurt isn't i...

    Labels

    Adventure of a Loafing Brat Daily Chaos Fashion Gallery poems Random Story Try this!

    Blog Archive

    • ▼  2023 (1)
      • ▼  January 2023 (1)
        • So I'm Back Again
    • ►  2021 (3)
      • ►  June 2021 (1)
      • ►  May 2021 (2)
    • ►  2020 (6)
      • ►  July 2020 (1)
      • ►  June 2020 (2)
      • ►  May 2020 (3)
    • ►  2019 (2)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (1)
    • ►  2018 (5)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  June 2018 (1)
      • ►  May 2018 (1)
      • ►  April 2018 (2)
    • ►  2017 (16)
      • ►  December 2017 (1)
      • ►  November 2017 (2)
      • ►  October 2017 (4)
      • ►  September 2017 (3)
      • ►  August 2017 (6)
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top